beratnya mataku
dan jari jari berlarian sepanjang waktu
entah sengaja menderu
jejak angin yang lambat di perahu
atau cahaya matahari senja yang menggantung di awan kelabu
air
yang mengalir dari langit
air matakah
air
yang tumpah di sajadah
hujan semalamkah?
tak ada kabut pagi di selatan langit
batas tumbuh yang patah diterabas waktu
jangan muram di saat ini
dengan mata terpejamku
aku ingin menuliskan suara yang jelas
menghentak-hentak telinga kupu kupu
ooh. mataku terpejam
ngantuk
dan nafas satu demi satu
tak mengerti arah
diri yang tak tahu kemana hendak melangkah
karena bodoh
mengartikan sampah sebagai sumpah serapah
padahal mimpi masih jauh
masih jauh dari subuh
No comments:
Post a Comment