Tuesday, June 5, 2012

dalam doa

dalam doa aku menyebutkan ribuan keinginan
yaitu pilihan takdir dan kenyataan
supaya aku kelak berakhir
dalam selimut cinta tiada akhir

aku tidak ingin mati sendirian
meskipun itulah yang terjadi
antara tidak inginku dan doa
sudah kuikat dengan jalinan harap

dalam doa aku berlindung dari ketakutan
dari bunyi kutukan bunyi makian
akulah sang penabuh genderang
yang mencoba mempermainkan kesunyian

aku tidak ingin berdiri sendiri
di tengah padang ilalang penuh pedang
yaitu pisau-pisau keputusan
yang beterbangan seperti burung
ketika aku memutuskan bahwa ...
adalah hidup yang akan menemukan jalan

dalam doa aku terpekur
bersandar pada tiang-tiang, tulang-tulang
hasta demi hasta
jari dan tangan yang seirama
jari dan kaki yang bersama-sama
hingga akhirnya

aku tidak ingin ..
sungguh tidak ingin
menjadi angin yang berhembus di padang gurun
menjadi badai yang melumatkan umat serumpun
menjadi cinta yang jatuh di tempat yang salah
menjadi ilalang yang sedang terbakar musnah

dalam doa
aku bicara padaMu
mengaduh padaMu
tunduk tersungkur kepadaMu
dan bersedia
menaruh jiwa di atas nampan persembahan
hanya agar bisa mengerti
arti duka arti suka
di dunia





No comments:

Post a Comment

Kenangan #4

lalu lalang jariku terlambat kenangan menaruhnya dalam waktu yang lampau jejak sejarah